Jenis Pendekatan Geografi Keruangan

Guna uni disiplin kapasitas, geografi mempelajari suatu bentuk alam yang terdiri atas bagian-bagian yang saling tersekat. Aliran dorongan dalam unik sistem menyembulkan perubahan. Regenerasi yang berkesinambungan akan menciptakan suatu bentuk keseimbangan komposisi.

Suatu komposisi terdiri atas tiga potongan berbeda, input, output serta komponen. Kita ambil selalu Tv misalnya. Kita bisa menonton tv tidak terperosok dari bentuk yang berfungsi didalam tv tersebut. Berjalannya sistem itu karena ke-3 bagian di dalam sistem tersambung bersama; sesi input yang merupakan listrik, bagian output yang berona gambar serta suara, bersama bagian sel seperti layar, speaker, remote, dan antena. Tanpa ketiga bagian mulai sistem tersebut tersambung, kalian tidak mampu menonton tv.

Pada sistem yang beroperasi baik, semua komponen harus tersambung rapi. Planet Tanah yang mempunyai banyak sel dapat dilihat sebagai orde yang susah dan sangat besar. bangkudepan Dalam sistem Bumi, input ialah energi yang datang daripada Matahari & juga upaya yang berawal dari di dalam Bumi, menyerupai tenaga tektonik. Output merupakan perubahan konstan yang dapat dilihat dalam sekitar kita dalam lingkungan fisik & manusia, sebagaimana panas beserta hujan.

Bentuk Bumi betul2 suatu koordinasi yang kompleks, sehingga jalan terbaik untuk mempelajarinya secara memahami di setiap komponen komponennya dengan berbagai pendekatan pada geografi. Ini lah geografi daripada sudut persidangan sistem. Pendekatan ini langsung mengalami kemajuan hingga sekiranya geografi modern. Dalam geografi modern yang dikenal dengan geografi terpadu (Integrated Geography) digunakan 3 pendekatan ataupun hampiran. Ketiga pendekatan ini, yaitu interpretasi keruangan, kelingkungan atau ekologi, dan renyah wilayah.

1. Pendekatan Area
Dari namanya dapat ditangkap bahwa persidangan ini dengan menekankan saat keruangan. Pendekatan ini menyandarkan pada perbedaan lokasi atas sifat-sifat pentingnya seperti perlawanan struktur, contoh, dan proses. Struktur keruangan terkait beserta elemen perancang ruang yang berupa kenampakan titik, garis, dan daerah. Sedangkan contoh keruangan terkait dengan teritori distribusi ketiga elemen itu. Distribusi / agihan butir geografi berikut akan merupakan pola seperti memanjang, radial, dan sebagainya. Nah, proses keruangan sendiri mengenai dengan regenerasi elemen pengatur ruang. Ulung geografi berjuang mencari faktor-faktor yang mengukuhkanmenjadikan pola persebaran serta jalan mengubah pola sehingga dicapai penyebaran yang lebih indah, efisien, & wajar. Analisis suatu sengketa menggunakan pendekatan ini mampu dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H diantaranya berikut ini.
Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis realitas alam yang terjadi.
Interogasi When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena bidang.
Pertanyaan Where (di mana), untuk mengerti tempat kenyataan alam berlanjur.
Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui sumber terjadinya pokok alam.
Problem Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui prosedur terjadinya realitas alam.

2. Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi

Perbincangan ini tidak hanya menumpukan pada relasi organisme secara lingkungan, akan tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang tersedia dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, ialah perilaku & fenomena mayapada. Sisi sikap mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan pikiran lingkungan. Relasi keduanya ini lah yang jadi ciri khas perembukan ini. Mempergunakan keenam teka-teki geografi, pengurangan dengan perbincangan ini masih bisa dikerjakan. Nah, pandang contoh penjabaran mengenai terjadinya banjir pada Sinjai berikut dan kau akan memperoleh perbedaannya beserta pendekatan keruangan. Untuk menyimak banjir beserta pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tingkah laku sebagai berikut.
Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana tersebut, seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di tempat itu.
Pengertian sikap dan perilaku bangsa dalam memerintah alam di lokasi itu.
Identifikasi budi daya yang terselip kaitannya dengan alih manfaat lahan.
Menganalisis hubungan rumpang budi daya & dampak yang ditimbulkannya lalu menyebabkan kayau.
Menggunakan impak analisis tersebut mencoba memperoleh alternatif pemecahan masalah berikut.

3. Kompleks Wilayah

Analisis ini menyandarkan pada relevansi antara ulasan keruangan & analisis kosmos. Analisis itu menekankan ulasan ”areal differentiation” yaitu memilikinya perbedaan provokator tiap-tiap lokasi. Perbedaan tersebut mendorong unik wilayah sanggup berinteraksi secara wilayah berbeda. Perkembangan daerah yang sama-sama berinteraksi tercipta karena terdapat permintaan & penawaran.

Kaca analisis susah wilayah diterapkan dalam perancangan kawasan kawasan tinggal. Langkah asal, dilakukan persepsi wilayah laten di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, menyerupai kesuburan tanah dan level kemiringan lereng. Langkah ke-2, identifikasi aksesibilitas wilayah. Daripada hasil persepsi ini dirumuskan rancangan untuk jangka jenjang dan jangka pendek untuk pengembangan wilayah tersebut.